Sabtu, 18 Oktober 2014

Perjuangan Kita Masih Panjang

Pesta demokrasi sudah selesai. Tapi perjuangan dalam mengawal proses demokrasi ini tidak habis sampai 2014 saja. Yang namanya demokrasi akan terus berlanjut sampai kapanpun. Saya paham betul dari 36 ribu lebih relawan ada dua kubu yang berbeda. Masing-masing punya pandangan tersendiri soal siapa yang layak menjadi presiden Republik Indonesia yang ke -7. Di antara Anda pasti ada banyak yang diam-diaman dengan teman, nyinyir-nyinyiran, saling unfollow satu sama lain, atau bahkan saling block akun twitter karena beda pandangan.
Pepatah pinggir jalan mengatakan di setiap pertandingan pasti ada yang menang dan kalah. Ada yang senang dan kecewa. Tapi pilpres telah selesai. Siapapun yang menjadi jagoan Anda, “posisi” kita hari ini sama: sebagai oposisi pemerintahan yang baru.
Bukankah tujuan mendukung salah satu capres karena kita ingin Indonesia berubah? Tugas kita untuk mencapai perubahan masih panjang dan lebih berat: mengawal pemerintahan yang baru sekritis mungkin.
Perubahan tidak akan pernah terjadi kalau kita hanya bisa nyinyir dengan hanya modal emosi, saling unfollow, atau bahkan saling block akun twitter kawan sendiri
Perubahan akan terjadi kalau kita mau menciptakannya dengan berkarya. Siapapun bisa ikut turun tangan untuk menciptakan perubahan. Kalau Anda punya tenaga yang kuat, sisihkan tenaga Anda untuk menjadi relawan suatu gerakan yang memiliki visi besar dalam menciptakan perubahan. Kalau Anda bisa membuat lagu atau bernyanyi, buatlah lagu yang membuat orang-orang semangat dan tergerak untuk sama-sama turun tangan menciptakan perubahan. Kalau Anda bisa menulis, tulislah pesan positif kepada orang banyak agar semua tergerak untuk menciptakan perubahan.
Kalau kamu punya twitter dan facebook, jadilah aktivis di dunia maya. Sebarkan hal-hal positif untuk orang banyak. Dan masih banyak lagi jalan yang bisa ditempuh untuk mendatangkan perubahan. Daripada terus-menerus berselisih, kenapa tidak berkolaborasi untuk menciptakan perbubahan saja? Terlalu lama kita berselisih paham, terlalu banyak pula waktu yang terbuang– yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif. Pejuangan kita belum selesai, dan garis finish masih sangat amat panjang.

Akhir kata, seperti biasa, saya punya satu pertanyaan untuk teman-teman relawan yang cukup dijawab di dalam hati:
Pejuang, bukan?
Saya memilih turun tangan 
Oleh Fajar Yulianto 
Pernah punya mimpi mau jadi Power Ranger Merah.

0 komentar:

Posting Komentar