Rabu, 22 Oktober 2014

Weekend Keren ala Anak Muda

Ngobras, Ngobrol Asik Ala Anak Muda Aceh

(Jumat malam, 28/3/2014), Untuk pertama kalinya, relawan Turun Tangan Aceh membuat diskusi publik  yang bertema “Anak Muda, Melakukan apa?” di 3 in 1 Coffee Shop, Lampineung, Banda Aceh. Ngobras berhasil menarik perhatian beberapa media dan aktivis sosial malam itu. Pernah nonton ILC (Indonesia Lawyers Club) yang ada di stasiun TV Merah Putih kan? Nah, Forum diskusi ini dikemas sedemikian rupa sehingga tampak dan berjalan seperti sistem diskusi di ILC. Diskusi terasa lebih asik dan tidak terkesan kaku.

Kegiatan yang dilakukan oleh relawan Turun Tangan Aceh  ini mengundang 4 pembicara yaitu Saifuddin Bantasyam (Dosen Fakultas Hukum Unsyiah), Muda Bentara (Pegiat Isu Sosial dan IT), Askalani (Aktivis Anti Korupsi) dan Hijrah Saputra Yunus (Entrepreneur Muda-Owner Piyoh). Ngobras  dihadiri beberapa komunitas serta perwakilan dari OSIS sekitar Banda Aceh. Selain itu juga hadir anak muda dari beberapa kota di Aceh maupun dari pulau Jawa yang sedang studi di Banda Aceh.

Ngobras malam itu mendiskusikan tentang peran serta kriteria anak muda Indonesia dapat yang membangun negeri, Aceh khususnya. Forum berlangsung selama tidak lebih dari 2,5 jam. Ngobras menjadi kegiatan yang produktif dan asik karena diskusi diselangi canda tawa dan para peserta saling memberikan argumen positif yang ingin menjadikan Aceh menjadi lebih baik.

Ya, Kegiatan rutin mingguan dari Turun Tangan ini membuat saya juga harus ikut turun tangan. Ada beberapa kegiatan yang harus saya ikuti dan saya korbankan. Tapi rasanya sangat puas jika kita sudah mampu menyelesaikan satu kegiatan. Ada hasil kepuasan yang kita dapatkan meskipun pada akhirnya hanya lelah yang tertinggal. Lelah bukan apa-apa jika dibandingkan dengan pengalaman dan berkumpul dengan teman-teman.


Malam itu diskusi terasa sangat lancar. Prediksi sih maksimal hanya 70 an orang yang hadir di acara ngobras. Tapi ternyata mungkin karena publikasi dan aspirasi, akhirnya acara ini berhasil mengundang 100 lebih orang tua dan anak muda yang hadir. Alhamdulillah

“Ini peran kita untuk mewujudkan perubahan. Turun tangan berarti kita tidak boleh diam”, ujar Juwita Fitra Sari, Relawan Turun Tangan Ciasem yang juga ikut hadir di malam acara.

Fairuziana Humam, selaku Alumni Pencerah Nusantara dan juga menjadi moderator acara mengungkapkan bahwa menjadi seorang anak muda Aceh berarti harus bisa membuat Aceh lebih maju. Hal ini bisa dilakukan dengan cara turun tangan bersama serta menekuni bakat dan minat masing-masing. Menjadi anak muda yang menginspirasi bisa dilakukan dari hal-hal kecil, contohnya dengan menulis. Baiquni Hasbi, salah seorang anggota Komunitas Gaminong Blogger juga berkata, “Tidak ada komunitas yang tidak baik. semuanya bergerak dibidang masing-masing. Hal kecil yang dapat kita lakukan adalah dengan cara menulis hal-hal yang positif”.
 
Di dalam diskusi, banyak dibahas tentang peran warung kopi di Aceh yang kini menjadi tempat berkumpulnya anak muda. Dengan fakta yang terjadi, warung kopi seharusnya bisa melahirkan gerakan movement tanpa harus menyalahkan fasilitas (wifi). “ Masyarakat Aceh yang sering nongkrong di warung kopi jangan dijadikan suatu kelemahan, tapi kelebihan dari sebuah kultur”, ujar salah satu peserta dalam diskusi. Oleh karena itu, inisiasi dari gerakan turun tangan diharapkan menjadi motivasi semua kalangan khususnya generasi muda agar bisa segera take action demi perubahan untuk negeri.

GIB dan Disbudpar Aceh, untuk #CharmingBandaAceh
 
Keesokan harinya, (Sabtu, 29/3/2014), di NA Coffe, Banda Aceh, Saya bertemu dengan teman-teman di komunitas GIB (Gaminong Blogger). Kami bertemu untuk sekedar sharing tentang suka, cita, tips, trik dan berkah dari ngeblog. Banyak hal yang saya dapatkan. Terutama motivasi untuk terus menulis. 

Kita menulis tidak untuk dipahami, tetapi untuk memahami.

Sebenarnya saya sudah lama di Komunitas GIB ini. Hanya saja karena saya jarang kopdar (kopi darat) dengan anggota yang lain, jadi nama anggota yang lain saja saya masih lupa-lupa ingat. Hehe.

Gam Inong Blogger (GIB) yang pada awalnya sebagai wadah bertemu nya para blogger, kini menjadi salah satu senjata ampuh promosi wisata yang mensupport Dinas Budaya dan Pariwisata Banda Aceh. Hal ini terbukti sejak GIB pertama kalinya diberi kesempatan memberikan pelatihan blog kepada finalis Duta Wisata Banda Aceh 2014 beberapa waktu lalu. Kini, GIB dipercayakan sebagai komunitas yang memberikan sosialisasi tentang kompetisi blog yang diselenggarakan oleh  Dinas Budaya dan pariwisata Banda Aceh.

Jadi intinya, blog kini dilirik sebagai wadah jitu untuk mempromosikan kekayaan wisata yang ada di Banda Aceh. Baik wisata alam, bahari, kuliner, budaya, sejarah, religi, maupun wisata belanja. Menarik bukan? Kalau bukan anak Aceh sendiri yang meng-ekspos, apa harus tunggu orang luar dulu yang mengagumi negeri (Aceh) kita ini? Think again!

Wah, kalau bahas ngeblog, saya sih bakal bersyukur sekali kerena diberikan kemampuan untuk menulis. Apalagi menulis dalam 1 malam! Haha. Meski kalimatnya jadi amburadul dan gak nyambung sama sekali, saya tetap bersyukur. Mudah-mudah menulis menjadi suatu konsistensi yak. *peace*. Yuk mari menulis apa saja :)

Pembekalan dari Relawan Turun Tangan Ciasem


Siang harinya, saya berlanjut ke gedung TDMRC. Tempat dimana para relawan Turun Tangan Aceh dibekali oleh Relawan Turun Tangan Ciasem. Pada saat sampai disana, memang kegiatannya sudah hampir selesai. Hehe. Tapi saya tetap mengikutinya dengna baik kok.
Mbak Gina, Anggun dan Juwita memberikan games, pengarahan dan diskusi kepada seluruh relawan. Ada beberapa relawan baru yang datang. Mereka terlihat antusias dan senang bergabung untuk pertama kalinya.
Yah, akhirnya weekend ini sangat full terisi. Hehe
Yang paling penting kebersamaan. Disaat kita bisa berbagi wawasan, ilmu, dan pengalaman, maka lelah semuanya bisa terbayarkan. Eh btw busway, saya juga sebenarnya melewatkan beberapa kegiatan yang lain di hari Sabtu dan Minggu. Ada rapat Sobat Bumi dan acara akbar Earth Hour di Hermes Hotel. Wah wah, I am sorry so bad lah yaa. Life is choice. Kita punya 2 kaki, tapi kita hanya punya 1 jalan. Pilih lah! Coblos no 7. Eh :p
 
Ditulis Keumala Fadhiela

0 komentar:

Posting Komentar